Mahakarya Anak Bangsa | Battle Of Surabaya


Perang mungkin sudah berakhir. Rakyat sudah tidak butuh lagi senjata dan bambu runcing. Tapi perang belum benar-benar berakhir, masih banyak yang harus di perjuangkan, masih banyak tugas-tugas yang harus di selesaikan, masih banyak, masih sangat banyak.

Battle of Surabaya adalah film animasi 2D, drama, aksi dan sejarah Indonesia produksi MSV Pictures. Karya ini menurut saya adalah salah satu wujud dari perjuangan para anak bangsa. Karya perdana sutradara muda Aryanto Yuniawan. Mahakarya anak bangsa yang patut untuk diberikan apresiasi, Film ini mengangkat cerita fiktif, namun berlatar belakang sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada saat perang Surabaya 1945. Trailer film ini telah meraih beberapa penghargaan, diantaranya Most People's Choice Award IMTF (International Movie Trailer Festival) 2013 dan Nominee Best Foreign Animation Award 15th Annual Golden Trailer Award 2014.

Hmm.. keren bukan. Dari pada terus terusan menjadi penonton mengapa tidak menjadi pembuat. Jika saja semua anak bangsa memiliki semangat seperti itu, sudah pasti Indonesia sebagai macan asia yang tertidur itu bisa bangkit kembali.

Film ini menceritakan petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam peristiwa pertempuran dahsyat 10 November 1945 di Surabaya.

Cerita dibuka dengan visualisasi dahsyat dari pemboman kota Hiroshima oleh Sekutu yang menandakan menyerahnya Jepang. “Indonesia merdeka, itu yang kudengar di RRI, Jepang menyerah!”, kata Musa. Tetapi langit Surabaya kembali merah dengan peristiwa Insiden Bendera dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda. Belum lagi gangguan oleh beberapa kelompok pemuda Kipas Hitam yang dilawan oleh Pemuda Republiken. Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo & pemuda Indonesia bangkit melawan penjajahan.

Musa dipercaya sebagai kurir surat dan kode-kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia yang didirikan Bung Tomo. Berbagai peristiwa dilalui Musa sebagai kurir, kehilangan harta dan orang-orang yang dikasihi menjadi konsekuensi tugas mulia tersebut.

Cerita ini merupakan cerita adaptasi dari pertempuran 10 November di Surabaya. Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pesan perang tentang semangat, cinta tanah air, dan perdamaian.


Semoga film yang di putar pada tanggal 20 agustus 2015 menjadi penyemangat dan pendorong denerasi muda bangsa untuk terus berinovasi, bekerja keras tidak pantang menyerah dan menjunjung tinggi nilai-nilai kewarganegaraan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar